Resensi Buku
“MERESENSI BUKU”
Judul Buku : My Dad, My Pious Dad
(
Ayah ku, Ayah yang Saleh)
Penulis
: Arsil Ibrahim
Penerbit
: DUHA Khazanah
Cetakan : Januari 2007
Tebal : 283 halaman
Judul buku
yang menurut saya sangat menarik untuk di baca ini, dimulai dengan kata
pengantar oleh Ust. Muhammad Arifin Ilham yang merupakan murid penulis buku ini.
Daftar isi yang berhubungan satu sama lain menggugah rasa penasaran kita untuk
mengetahui isi buku ini lebih dalam lagi. Judul di setiap bab yang menarik,
dapat dinikmati apa adanya tanpa harus nyambung-nyambungkan cerita-ceritanya
secara kronologis. Namun, kertas pada buku ini yang kurang bagus membuat buku
ini kurang menarik dilihat. Tetapi, alunan cerita yang serasi dan mengagumkan,
dapat menutupi kekurangan buku tersebut.
Buku yang terdiri dari 283 halaman ini, mempunyai
susunan kata yang indah dan bahasa yang sederhana membuat kita lebih mudah
untuk memahami dan mencerna isi cerita tersebut. Isinya sarat dengan pelajaran
yang dibalut dengan cerita. Sesekali dilampirkan majas, seperti pada kalimat
yang berada pada halaman 22 “ Harum sawah dan wangi padi merembas masuk
memenuhi rongga dada. Hembusan nafas gunung Singgalang terasa dingin mengusap
dahiku yang sedikit berkeringat. Jerit burung elang di langit serta kotek itik
berderai-derai di sungai seakan sebuah nyanyian ritual yang menyapa kepulanganku
kembali di bumi ini.”
Buku ini menceritakan kisah nyata yang
mengharukan dan menggugah hati kita. Ditampilkan dengan penuh gaya penuturan
yang mengalir dan cerita-cerita mengharukan dari rekaman kehidupan. Membaca
buku ini, mengajarkan kita untuk membaca semua kejadian dan aktif dalam
kegiatan untuk senantiasa mendekatkan diri kepadaNya
Seorang abak (ayah) yang hanya seorang tukang
sol sepatu, tetapi memiliki hati dan jiwa yang berharga. Abak yang selalu
memberikan pesan dan wasiat kepada anak-anaknya agar bahagia, gembira, dan kaya
sepanjang masa. Seperti nasehat abak yang terdapat pada halaman 36 “ Nak, di
dunia tidak ada sesuatu apapun yang bias dicapai dengan mudah. Memulai sebuah
usaha sama beratnya dengan penderitaan seorang ibu melahirkan. Keduanya
sama-sama menuntut pengorbanan tenaga, pemikiran, keringat, darah dan ketahanan
menanggung rasa sakit. Namun ketekunan dan keteguhan hati kita untuk terus
melangkah insyaAllah itulah yang akan membawa kita pada perubahan.”
Secara keseluruhan, saya rasa buku ini
memang perlu dibaca. Bukan hanya para ustad, guru-guru, dan para pelajar,
tetapi juga para peminat yang lain. Karena setelah membaca buku ini, kita dapat
menggugah kesadaran keimanan kita terhadap kodrat Allah yang telah menghadirka
kita ke muka bumi sebagai makhluk yang paling mulia.
Arsil Ibrahim, lahir di Jambi pada tahun
1967. Jenjang akademis Asril dimulai dari Pesantren Darunnajah. Beliau
melanjutkan studi ke Pakistan dan berhasil menyelesaikan S1 di Fakultas
Sastra Arab, International Islamic Univesity, Islamad pada tahun 1991. Kemudian di Malaysia beliau
kembali melanjutkan program S2 di Fakultas
Linguistik Arab, International Islamic university, dan berhasil
menyelesaikan pada tahun 1995.
Nama : Unun Raudhatul Jannah
Kelas : IX-4
No : 36
Sekolah : SMPN 9 SSN Jakarta
Komentar
Posting Komentar